Rabu, 18 November 2015

KETIKA AKU MENCINTAIMU (YA RABBI)


KETIKA AKU MENCINTAIMU (YA RABBI)

“Apa yang terjadi padamu?”teriak Lisa melihat nova tergelatak tak berdaya.Dengan segera Lisa meminta bantuan pada tetangga sebelah,Ya Allah kenapa Nova,ada apa?bathin Lisa tak henti -hentinya bertanya dalam hati,dia cemas akan Nova adiknya.”Terimakasih ya?”kata Lisa pada Nurman yang telah membantu Lisa membawakan adiknya pulang.Nova di baringkan di kamar.Wajahnya pucat pasi,panas agak dingin,matanya sayu,bibirnya pucat,tangan dingin,Lisa mengenggam tangan Nova dengan penuh sayang,dia tak kuasa melihat kondisi Nova yang tak berdaya.Tak terasa air matapun menetes di pipinya,dengan sedikit terisak Lisa menangisi Nova.Nova memang pendiam belakangan ini,karena tak pernah cerita tentang segala hal pada Lisa,kelihatanya dia lagi ada masalah,bathin Lisa serasa memijit kaki Nova.Tak lama kemudian Novapun tersadar,dia mengigau nama seorang dia ucap,Rizal,,Rizal..nama itu yang di ucapkan.Tapi Nova seperti tak sadar ucap itu.”Ada apa Nov,..kamu kenapa begini?'”tanya Lisa,sembari mengusap kening Nova dengan handuk untuk hilangkan keringatnya.Sini sayang dekat kakak,Lisapun duduk dengan Nova dan membelai rambut Nova dengan saying”.Apa yang terjadi Nov?''Lisa bertanya sambil memeluk adiknya.Tiba-tiba Nova menangis di pelukan Lisa,tangis Nova seperti tangis sebuah penyesalan,Lisa membiarkan adiknya menangis sepuasnya,hingga mungkin nanti agak tenang sedikit.Tak lama kemudian Novapun berhenti menangis,masih ada sisa isak sedikit terdengar.”Kak...Nova benci dia kak,dia jahat kak,dia telah dustai hati Nova!”kata Nova sedikit emosi.”.Hust sayang,tenang dulu ya?Nova redamkan dulu emosi dan marah Nova saat ini,nanti bila sudah agak reda kita bercerita ya?”Lisa mencoba menasihati adiknya.Nova pun hanya diam,dan mengganggukkan kepala.”Sekarang minun teh hangat dulu sayang,biar agak sedikit hangat tubuh kamu ya?” kata Lisa lembut.
Lisa mencoba menenangkan Nova biar sedikit tidak terbawa dalam sedihnya.Tak terasa adzan magribpun tiba,Lisa segera mengajak Nova untuk tunaikan sholat berjamaah.”Kak Lisa saja dulu kak,Nova ntar saja,habis kakak ya?”kata Nova seraya mengusap wajahnya dengan saputangan.
“Ya sudah kakak duluan ya?Lisapun bergegas ke luar dari kamar Nova.
Novapun masih di kamar,dan berganti baju.Nova masih tak mengerti kenapa dengan Rizal,kenapa begitu mudahnya dia berpaling dan pergi dengan Serli? apa sebenarnya yang terjadi?apa dia lupa janji dia?apa salahku padanya?.
“Nova….cepat sayang…nanti keburu waktu masuk Isya!”
“Iya kak Novapun bergegas ke luar kamar.
Lisa menunggu di ruang depan,serambi membaca Al-Quran.Tak lama kemudian Novapun datang,dia duduk dekat kakaknya.Lisa menyudahi tadarusnya.
“Gimana sayang,apa sudah tenang sekarang?kata Lisa kemudian.
Nova hanya diam.Lisapun diam saat melihat adiknya belum ada gelagat untuk bercerita.
“Kak…”
“Iya Nov ada apa?”
“Siapa itu Rizal, kau ucap nama itu saat tak sadar,boleh kakak tahu?”kata Lisa pelan dan lembut.
“Apa kakak peduli dengan Nova?”kata Nova lirih dan menatap wajah kakaknya.
Hati Lisa jadi perih,kenapa Nova berkata begitu?
“Apa kakak peduli Nova?tidakkan kak?yang peduli Nova adalah Rizal pacar Nova.Nova menangis berkata begitu,kakak sibuk dengan urusan kakak sendiri,kakak hanya bertanya Nova sudah makan apa belum? Kakak hanya berkata pada Nova untuk belajar dan belajar sehingga Nova bisa jadi guru seperti kakak,apa pernah kakak punya waktu untuk Nova?Nova butuh itu kak,Nova butuh teman yang mengerti akan hati Nova kak?Novapun menangis,dia seperti mengungkapkan semua isi hatinya.
Astagfiruallah…Lisa tak mampu menangis juga,dia tidak mengira Nova berkata begitu padanya.Ya Allah..ampuni aku,bila ternyata aku telah lalai hati,tak sadar adiknyapun butuh teman untuk berbagi,tapi siapa juga yang akan tahu jika saat ini juga kakak ada masalah Nov,bathin Lisa berucap dalam hati.Selama ini Lisa melihat Nova seperti tak punya masalah,dia memang agak sedikit ceria,dan agak supel dalam bergaul,tapi?
Rizallah kak,yang membuat Nova jadi semangat kuliah,Rizal pula yang buat Nova tak perlu untuk bercerita pada kakak,Rizal pula yang buat Nova tahu arti cinta,Rizal pula yang buat Nova bisa bernyanyi,bisa rindu,bisa tersenyum,bisa tertawa,Rizal pula yang buat Nova punya cita –cita hidup bahagia kak.Nova berkata seraya sedikit marah pada kakaknya.Tapi Rizal pula yang buat Nova benci pada hidup kak,dia jahat,dia egois,dia keterlaluan,dia tak melihat Nova begitu mencintainya,Nova benci dia kak…salah apa Nova pada dia kak?Novapun menangis di bawah bantal.Tangisnya sungguh pilu,Nova ternyata sedang jatuh cinta,tapi dia telah terluka,itu kesan yang di dapat saat Nova berkata tadi.
Lisa membelai rambut Nova dengan lembut,dia bisa merasakan rasanya patah hati,karena dia juga sama sedang patah hati,mungkin karena Lisa sudah dewasa hingga bisa sedikit sabar.
“Nova,mau kah Nova melihat kakak? Bangun dan dengarkan kakak,duduk sini dekat kakak,seraya Lisa membalikkan badan Nova yang tengkurap.Novapun
Membalik,suara kakaknya begitu lembut di telinga,Nova merindukan suara itu,sejak ibunya menikah lagi dan tinggal dengan ayahnya,Nova sama sekali tak mau tinggal dengan beliau,dia memilih ikut kakaknya di rumah dinas dari sekolah tempat di mana kakaknya mengabdi.
“Apa Rizal itu begitu hebat buat Nova?”kata kakaknya sambil membelai rambut Nova dengan sayang.Seberapa besar dia cinta dan sayang pada Nova?seberapa tuluskah dia mencintai Nova?seberapakah dia perhatian pada Nova?kenapa semua itu bisa berpaling?kenapa?apa Nova tak sadar itulah cinta manusia,dia hanya sebatas pada kata dan nafsu saja.Lisa berkata dengan lembut,dan sedikit tegas.
Berpikir lagi coba Nova tentang Rizal,apa yang sebenarnya Rizal inginkan dari Nova? Kata Lisa kemudian?kenapa dia begitu mudahnya janji,kenapa dia begitu mudahnya mengucapkan semua keindahan tenteng cinta,kenapa dia begitu mudahnya berpaling dan mendustai Nova,kenapa?itu semua karena dia sama sekali tak ada cinta Nov….Lisa berkata sambil menyakinkan kata-katanya itu.
“Nova,apa yang ada di pikiran Nova,dia sudah bisa tebak,bahwa Nova akan mengejar dia agar Nova meminta untuk kembali pada Nova,dan itu merupakan kepuasan bagi dia saat Nova selalu mengejarnya..apa Nova bisa pahami ini?”kata Lisa saat melihat Nova menatap wajah Lisa.Novapun tersenyum saat itu,sedikit lega saat kakaknya berkata begitu.
“Cinta itu sebenarnya ada,jika kita bisa merasakan dengan kerelaan kita,apa Nova tak sadar bahwa inilah cinta yang agung dan indah Nov?”kata Lisa.
“Maksud kakak apa kak?” Nova menjawab dengan bingung.
“Sadarkah Nova tadi bilang kalau Nova butuh teman?sadarkah Nova teman itu ternyata kakak sendiri?bagaimana mungkin kakak bisa tahu kalau Nova sedang jatuh cinta?bagaimana mungkin kakak tahu kalau Nova sedang patah hati?bila tidak karena masalah Nova ini?”kata Lisa.
“Bisakah Nova sedikit pahami makna semua yang telah terjadi?apa ini semua di atur kita?apa ini semua kehendak Rizal?tidak Nova,renungkanlah.
Kakak yakin inilah cinta Allah pada Nova,kita bisa saling bersama dan saling berbagi,dan Novapun tak harus malu untuk menceritakan pada kakak,semua ini karena cinta Allah Nov,Lisa berkata dengan lembut dan santun,hingga Novapun sekarang tersenyum.
“Gimana perasaan Nova sekarang?”Tanya Lisa kemudian.
“Sedikit lega kak” Novapun memeluk kakaknya dengan senang.
“Nova,sikapilah hal ini dengan sedikit bijak,walau masih 19 tahun,kakak yakin Nova bisa dan mampu sedikit dewasa”kata Lisa.
“Cinta Allah itulah yang buat Nova berani ungkapkan kejujuran pada kakak,hingga kakakpun jadi tahu bahwa kakak selama ini begitu asyik dengan dunia kakak,sampai tak sadar ada Nova yang ternyata membutuhkan kakak. Lisa berkata seraya membalas pelukan Nova dengan sayang.
“Kak,Nova jadi malu kak,selama ini Nova merasa kakak itu tak sayang Nova lagi,ternyata Nova salah kak,maafkan Nova kak?”kata Nova sambil tersenyum.
“Ehhmmm..iya iya kakak maafin deh”.Lisapun ikut tersenyum melihat Nova sudah bisa tersenyum manis,
“Sekarang makan yuk”ajak Lisa
“Beli bakso saja kak di luar, Nova pengen kak”.kata Nova.
“Ayuh…”
Merekapun tertawa.
*****
Sejak kejadian itu,Nova sudah tak terlihat murung lagi,dia.Lisapun jadi ikut senang dan bahagia.
“Kak,boleh Nova ikut liqo kak?”tanya Nova saat duduk santai di teras depan rumah.Terkejut kakaknya mendengar Nova berkata begitu,sebab sering kali Lisa berangkat liqo Nova itu tak pernah peduli pada kegiatan Lisa.
“Ehhmmm, benarkah itu Nov?”tanya Lisa.
“Iya kak,kenapa kak?”
“Tidak apa kok sayang,kakak senang dengar Nova ingin ikut liqo,jadi kakak ada teman tuk jalan bareng, he he he Lisapun berkata sambil tertawa biar tak terlalu Nova bertanya.
“Nova,serius nih,..?”kata Lisa menggoda.
“Iya kak,Nova pengen belajar seperti kakak,pintar menggaji dan sabar”kata Nova menjelaskan niatnya ikut liqo.
“Subhanaallah...,itu semau karena cinta Allah pada Nova,hingga Novapun ingin belajar lebih tahu lagi tentang Allah dan segala ilmunya”.kata Lisa sambil sedikit memberi dakwah pada Nova.
“Kapan nih,mau mulai ikut nona manis?”tanya Lisa
“Kakak berangkat kapan kak?”Nova balik bertanya.
“Sore juga berangkat,gimana?Lisa menawarkan pada Nova.
“Ya sudah kakak,Nova ikut”kata Nova senang,dengan mata berbinar-binar.
“Sekarang,Nova tidur dulu ya kak,tolong kakak bangunin Nova ya?”kata Nova sambil pamit untuk tidur siang.
“Iya deh,,,,ya sudah sana bobo!”kata Lisa sambil mengayuhkan tangan seolah mengusir Nova.
Lisa bersyukur sekali dengan kejadian ini,sebab semua karena Allah lah sehingga Nova bisa berubah,sejak 5 tahun yang lalu,ayahnya berpisah karena tidak adanya kecocokan dalam pola berpikir mereka,membuat Lisa sebagai anak pertama dalam keluarga,jadi sedikit bisa memahami kondisi yang orangtuanya jalani.Kadang dia tak bisa berpikir dengan Ardi kenapa hanya karena orangtuanya cerai lalu Ardi menganggap dirinyapun sama seperti sifat orangtuanya?Apa setiap perpisahan adalah hal yang memalukan?Apa hanya melihat sisi luarnya saja saat kita menilai seseorang?Bagaimana bisa kita menilai hanya dari itu saja?Ya Allah Lisa hanya menghela nafas panjang,ahh sudahlah mungkin ini semau juga karena Allah sayang sama aku,gumam Lisa sambil tiduran di kursi sofa.Bayangan bahagia ketika masih sama-sama kumpul jelas melintas di benak Lisa,berdua dia dan Nova selalu pergi ke Mall Rita,sekedar jalan-jalan sambil menunggu magrib,selisih usianya dengan Nova terpaut jauh 6 tahun sehingga saat itu Lisa masih agak manja dengan ayahnya,sejalan dengan waktu hadirnya Nova membuat Lisa tidak bermanja-manja lagi,karena harus berbagi dengan Nova.
Novapun agaknya sama punya sifat manja,Lisa tapi sedikit memahami,karena memang tidak ada lagi saudara sesudah Nova.Perpisahan orangtuanya adalah catatan terburuk bagi Lisa dan Nova karena mereka sama-sama kehilangan orangtua yang mereka sayangi.Beruntung Lisa tidak terpuruk karena perceraian orangtuanya,dia banyak beraktifitas di keagamaan sehingga ada batas untuk belajar mengendalikan diri.Ya Allah..Alhamdulilah..semua ini karena cintaMU ya Allah.
*****
“Nova ayuh jadi gak nih,teriak Lisa sambil mengetok pintu Nova saat sore.
“Iya kak,nih lagi mau keluar”Novapun teriak dari kamar.
“Kak Lisa sudah mandi?”tanya Nova.
“Sudah”
“Oh, ya sudah tunggu ya kak,Nova mandi dulu”Novapun bergegas lari kekamar mandi.Tak lama kemudian Novapun masuk ke kamar kakaknya.Nova bingung mau pakai kerudung apa.Di lemari kakanya begitu banyak macam kerudung.Ada yang segitiga,ada yang tinggal pakai,ada yang Cuma bentuk segiempat tapi panjang,benar-benar bingung Nova memilihnya.
“Kenapa sayang?”tanya Lisa,melihat Nova dari tadi cuma lihat-lihat saja.
“Bingung kak,yang mana ya?”kata Nova.
“Ehmmm,ini saja Nova,Rabbani punya,baguskan?coba sini sayang?”kata Lisa sambil mencobakan kerudungnya pada Nova.
“Tuh..cantikkan?warnya sesuai dengan baju Nova yang di pakai,gimana Nova suka?”Tanya Lisa.
“Ehhmm,iya kak,he he he ,pink sama pink ya kak”.Nova mencoba sedikit berputar-putar di depan cermin.
“Subhanallah…cantik juga adik aku ya?”Lisa tersenyum sambil menggoda.
“Ahhh,kakak bisa saja,yuk berangkat kak!”kata Nova.

******
Tak terasa sudah 2 bulan Nova sudah bisa belajar liqo dan menggaji bersama kakaknya.Perasaan Nova jadi lebih tenang dan sedikit bisa belajar sabar.Banyak waktu Nova di gunakan buat belajar dan membaca di rumah,Lisapun jadi bahagia melihat apa yang Nova sekarang lakukan.Hingga tak terasa Novapun sudah bisa lupakan Rizal dan Serli.Tiba-tiba hp Nova berdering,nadanyapun mengalun dengan merdunya.Sungguh mati aku tidak bisa melupakan dia….mengalun lagunya Zigas.
Nova terkejut,Rizal yang menelepon,mau apa dia?bathin Nova bertanya-tanya.
Berkali-kali bunyi Nova hanya diam saja sambil mendengarkan lagu itu bernyanyi untuk Nova.Ya Allah aku benar-benar sekarang yakin akan cinta dan kuasa Engkau,saat aku terpuruk ternyata kasih sayangMU lah yang menolongku.Aku yakin bahwa Rizal memang bukan untukku.Saat bersama Rizal aku justru tak mengenalMU,aku justru jauh dariMU.Ya Allah tidak saat ini aku bercinta,sebab aku tahu Engkau yang akan memberiku cinta dan bahagia.Terimakasih Ya Allah,aku masih bisa mencintaiMU dan akan selalu mencintaiMU hingga ahkir aku menghembuskan nafasku.
“Maaf kak Rizal..Nova ikhlas atas semua ini,sebab Nova yakin cinta Nova bukan untuk kakak,terimakasih kak,bisa mengenal kakak,semoga kakak bisa bahagia”itu sms Nova terahkir setelah berkali-kali bunyi panggilan Nova cuekin.Hari- hari yang indah telah Nova jalani,bersama Lisa sahabat sejati Nova sekarang.


Tegal.Mei 2010 By Joy Amarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar